Temukan cara proses finishing sablon DTF dengan teknik yang tepat agar cetakan kaos Anda lebih awet dan terlihat profesional!
Proses finishing memegang peranan penting dalam menentukan kualitas akhir sablon DTF (Direct To Film). Proses finishing adalah tahap terakhir dalam sablon DTF yang bertujuan untuk memastikan gambar menempel sempurna pada media cetak.
Tanpa proses finishing yang tepat, hasil cetakan sablon DTF berisiko mudah rusak atau luntur setelah beberapa kali dicuci.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah finishing sablon DTF yang baik untuk mendapatkan hasil cetakan yang berkualitas.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan untuk Proses Finishing Sablon DTF
Sebelum memulai proses finishing, ada beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan.
Heat Press
Heat press adalah alat yang digunakan untuk menempelkan gambar yang sudah dicetak pada transfer film DTF ke bahan cetak dengan bantuan panas dan tekanan.
Transfer Film DTF
Transfer film DTF adalah media tempat gambar atau desain dicetak sebelum dipindahkan ke bahan cetak. Transfer film DTF biasanya terbuat dari bahan PET (polyethylene terephthalate) yang tahan terhadap panas dan tekanan dan memiliki permukaan yang halus dan fleksibel.
Powder DTF
Powder DTF adalah bahan perekat berbentuk serbuk yang berfungsi untuk merekatkan tinta yang dicetak pada transfer film dan bahan cetak.
Kaos atau Bahan Cetak Lain
Media tempat gambar akan diaplikasikan. Bahan cetak yang paling umum digunakan dalam sablon DTF adalah kaos. Tetapi, metode ini juga bisa diterapkan pada berbagai jenis bahan tekstil lainnya, seperti hoodie, tas, atau bahkan jaket.
Termometer Heat Press
Termometer heat press adalah yang digunakan untuk memantau suhu aktual plat pemanas heat press.
Mayoritas mesin heat press modern sudah dilengkapi dengan pengatur suhu digital. Namun, termometer tambahan dapat digunakan jika diperlukan untuk memastikan suhu yang ditampilkan benar-benar sesuai dengan suhu plat pemanas.
Proses Finishing Sablon DTF
Ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan agar hasil cetakan memiliki kualitas yang bagus dan tahan lama. Berikut adalah penjelasannya.
Mempersiapkan Hasil Cetakan DTF
Setelah gambar dicetak pada transfer film DTF, ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Pengaplikasian Powder DTF secara Merata
Langkah pertama dalam proses finishing adalah mengaplikasikan powder DTF (serbuk perekat) di atas gambar yang masih basah.
Setelah menuangkan powder di atas gambar, transfer film perlu diguncang atau dikibaskan dengan hati-hati agar kelebihan serbuk bisa terlepas dan hasilnya lebih merata.
Jangan menekan serbuk terlalu kuat ke dalam tinta karena serbuk bisa menempel berlebihan sehingga hasil cetakan menjadi kasar.
Proses Pengeringan Powder Sebelum Heat Press
Setelah serbuk DTF diaplikasikan, langkah selanjutnya adalah pengeringan untuk memastikan serbuk mengering sebelum proses pressing dimulai.
Proses ini bisa dilakukan menggunakan oven atau alat pengering lainnya. Powder perlu dikeringkan pada suhu sekitar 100°C-120°C selama beberapa detik sampai serbuk terlihat mengkilap dan menyatu dengan tinta.
Serbuk yang sudah kering akan berubah warna menjadi sedikit transparan dan teksturnya lebih padat bila dibandingkan dengan saat masih basah.
Penggunaan Heat Press untuk Finishing
Tahap finishing selanjutnya adalah pressing menggunakan mesin heat press. Pada langkah ini, beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah suhu, tekanan, dan durasi pressing untuk mendapatkan hasil optimal.
Suhu dan Tekanan yang Ideal untuk Proses Pressing
Suhu yang ideal untuk pressing sablon DTF biasanya berkisar antara 160°C hingga 180°C. Tekanan heat press juga harus disesuaikan, jangan terlalu kuat dan jangan terlalu lemah. Tekanan yang sedang biasanya sudah cukup untuk sebagian besar bahan.
Durasi Pressing yang Tepat untuk Hasil Maksimal
Selain suhu dan tekanan, durasi pressing juga penting dalam proses finishing. Umumnya, waktu pressing untuk sablon DTF adalah sekitar 10 hingga 15 detik.
Hindari menekan terlalu lama karena tinta bisa menjadi terlalu kaku dan hasil cetakan kurang fleksibel.
Proses Pengelupasan Transfer Film dari Bahan Cetak
Langkah terakhir adalah mengelupas transfer film dari bahan cetak. Pada tahap ini, ada beberapa teknik yang harus diperhatikan untuk memastikan gambar terlepas dengan sempurna dari transfer film.
Proses pengelupasan tergantung pada jenis transfer film yang dipakai. Pengelupasan bisa dilakukan saat bahan masih hangat (hot peel) atau saat bahan sudah dingin (cold peel).
Jika menggunakan hot peel, segera kelupas film setelah proses pressing selesai, ketika bahan masih panas. Jika menggunakan cold peel, biarkan bahan mendingin terlebih dahulu sebelum mengelupasnya.
Lakukan pengelupasan secara perlahan dan hati-hati dengan sudut yang stabil. Jika ada bagian gambar yang belum menempel dengan sempurna, jangan paksa untuk mengelupas film.
Anda bisa melakukan pressing ulang pada bagian tersebut dengan durasi yang lebih singkat agar gambar benar-benar menempel.
Tips untuk Hasil Finishing yang Optimal
Untuk mendapatkan hasil cetakan sablon DTF yang berkualitas tinggi dan tahan lama, ada beberapa teknik dan trik yang harus diperhatikan selama proses finishing.
Teknik Pengaturan Suhu dan Tekanan yang Ideal
Untuk mendapatkan hasil cetakan yang sempurna dan tahan lama, suhu dan tekanan pada mesin heat press harus tepat. Berikut adalah beberapa hal penting terkait pengaturan suhu dan tekanan.
Menyesuaikan Suhu Berdasarkan Bahan Cetak
Setiap bahan cetak memiliki toleransi panas yang berbeda. Contohnya, kain katun dapat menahan suhu sekitar 165°C hingga 180°C sedangkan polyester cenderung lebih sensitif terhadap panas dan hanya kuat terpapar suhu 150°C hingga 160°C.
Anda perlu menggunakan suhu yang tepat sesuai dengan jenis kain agar tinta dan powder DTF menempel dengan baik tanpa merusak bahan.
Hindari penggunaan suhu yang terlalu panas karena tinta bisa meleleh dan menyebar keluar dari area desain.
Suhu yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan hasil cetakan menjadi terlalu kaku, serat kain rusak, dan warna cetakan cepat pudar.
Menghindari Kesalahan Umum Saat Finishing
Proses finishing sablon DTF membutuhkan ketelitian untuk menghindari kesalahan yang dapat merusak hasil akhir. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan cara menghindarinya.
Pengaplikasian Powder yang Tidak Merata
Salah satu kesalahan paling umum adalah mengaplikasikan powder DTF secara tidak merata. Jika ada area yang tidak terkena serbuk perekat, bagian tersebut tidak akan menempel pada bahan cetak.
Akibatnya, hasil cetakan ada yang terputus atau tidak lengkap. Untuk menghindari hal ini, pastikan powder diaplikasikan secara merata dan seluruh bagian desain tertutupi.
Tekanan dan Suhu yang Salah
Menggunakan suhu dan tekanan yang tidak sesuai sering menjadi penyebab utama cetakan yang rusak.
Suhu yang terlalu rendah akan menyebabkan powder tidak meleleh dengan sempurna, sedangkan tekanan yang berlebihan bisa merusak struktur kain atau bahkan membuat tinta menyebar ke area yang tidak diinginkan.
Tidak Mengeringkan Powder dengan Baik
Powder DTF harus dikeringkan dengan sempurna sebelum masuk ke dalam heat press. Jika powder masih basah atau tidak kering sempurna, hasil cetakan tidak akan optimal. Karena itu, pastikan powder terlihat mengkilap dan kering sebelum proses pressing dilakukan.
Pengelupasan Film yang Salah
Apabila pengelupasan dilakukan terlalu cepat atau tidak sesuai dengan jenis film (hot peel atau cold peel), hasil cetakan bisa menjadi buram.
Pastikan Anda membaca instruksi untuk jenis film yang digunakan dan ikuti langkah pengelupasan dengan hati-hati.
Cara Membuat Sablon DTF Tahan Lama dan Tidak Mudah Luntur
Salah satu keunggulan sablon DTF adalah daya tahannya yang baik, asalkan proses finishing dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan hasil cetakan DTF tidak mudah luntur.
Penggunaan Powder DTF yang Berkualitas
Salah satu rahasia untuk mendapatkan cetakan sablon DTF yang tahan lama adalah dengan menggunakan powder DTF berkualitas tinggi.
Powder berkualitas rendah biasanya daya rekatnya kurang bagus sehingga hasil cetakan lebih rentan terlepas atau luntur setelah dicuci.
Pencucian yang Tepat
Setelah proses sablon selesai, perlakukan kaos atau bahan cetak dengan cara yang benar. Cuci bahan sablon DTF menggunakan air dingin dan hindari penggunaan mesin cuci dengan putaran tinggi.
Selain itu, balik kaos atau bahan cetak saat dicuci untuk melindungi bagian cetakan. Hindari penggunaan pemutih atau bahan kimia keras yang bisa merusak tinta dan perekat.
Proses Pengeringan yang Tepat
Pengeringan alami dengan cara diangin-anginkan lebih disarankan agar cetakan tetap awet dan tidak mudah luntur.
Hindari pengeringan bahan yang sudah disablon DTF dengan mesin pengering (dryer) pada suhu tinggi. Pasalnya, suhu tinggi dari mesin pengering bisa merusak tinta dan serbuk perekat sehingga cetakan mudah retak atau mengelupas.
Repressing Setelah Pencucian
Jika hasil cetakan terlihat kurang menempel setelah beberapa kali pencucian, Anda bisa melakukan repressing menggunakan heat press pada suhu rendah selama beberapa detik.
Cara ini dapat membantu merekatkan kembali bagian desain yang sudah mulai lepas.
Baca Juga : Cara Memilih Mesin Sablon DTF yang Tepat untuk Bisnis Anda
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait proses finishing sablon DTF.
1. Berapa suhu ideal untuk heat press dalam proses DTF?
Suhu ideal untuk proses heat press dalam sablon DTF berkisar antara 160°C hingga 180°C, tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Pastikan untuk menyesuaikan suhu sesuai dengan karakteristik bahan cetak agar hasil maksimal.
2. Berapa lama waktu pressing yang diperlukan?
Durasi pressing yang ideal berkisar antara 10 hingga 15 detik. Jika terlalu sebentar, gambar tidak bisa menempel dengan baik. Sebaliknya, pressing yang terlalu lama bisa merusak bahan atau gambar.
3. Apa yang harus dilakukan jika hasil cetakan tidak sempurna?
Jika hasil cetakan tidak sempurna, periksa kembali beberapa faktor seperti pengaturan suhu, tekanan, durasi pressing, dan apakah serbuk DTF diaplikasikan dengan merata. Jika masalah tetap terjadi, lakukan uji coba dengan pengaturan yang berbeda hingga menemukan kombinasi yang tepat.
Kesimpulan
Proses finishing sablon DTF adalah tahap krusial yang menentukan kualitas dan daya tahan hasil cetakan.
Untuk mendapatkan hasil cetakan yang tahan lama dna tidak mudah luntur, Anda perlu mengikuti langkah-langkah proses finishing yang tepat, mulai dari persiapan hingga pengeringan.
Pastikan juga Anda selalu memperhatikan suhu, tekanan, serta proses pengaplikasian serbuk DTF yang benar sehingga mendapatkan hasil cetakan seperti yang diharapkan.
Dengan menerapkan tips yang telah dibahas di artikel ini, Anda bisa mendapatkan hasil sablon DTF yang berkualitas.
Anda bisa memesan jasa print DTF melalui website resmi Windofa Apparel di halaman ini atau menghubungi kontak person yang disediakan. Selain itu, dengan mudah kamu dapat menemukan produk Windofa Apparel di e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Facebook dan Instagram serta Platform media sosial yang lainnya.
Anda bisa mendapatkan kaos dengan bermacam bahan dan warna di WIndofa. Tunggu apa lagi, segera belanja di Windofa!