LOGO WINDOFA APPAREL WARNA
0 - Rp0
No products in the cart.
cetak dtf windofa 2

Cara Memilih Mesin Sablon DTF yang Tepat untuk Bisnis Anda

Cari mesin sablon DTF untuk bisnis? Panduan ini membantu Anda memilih mesin terbaik dengan tips dan rekomendasi lengkap

Mesin sablon Direct to Film (DTF) semakin populer di industri konveksi dan sablon. Teknologi ini memungkinkan proses sablon yang lebih efisien dan fleksibel. 

Sablon DTF memberikan kebebasan dalam mencetak desain dengan detail tinggi di berbagai jenis bahan, termasuk katun, poliester, dan bahan campuran. 

Banyak pelaku bisnis sablon memilih DTF karena hasilnya lebih tahan lama dan bisa mencetak warna yang lebih hidup.

Cara Kerja Mesin Sablon DTF

Mesin sablon DTF menggunakan teknologi canggih untuk mencetak desain langsung ke film. Simak pembahasan berikut untuk mengetahui cara kerja mesin sablon DTF.

Proses Printing Menggunakan Mesin DTF

Proses printing menggunakan mesin DTF dimulai dengan mencetak desain digital pada lembaran film PET. Tinta yang digunakan dalam proses ini terdiri dari lima warna yaitu CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) dan tinta putih.

jasa sablon dtf
Contoh penggunaan mesin sablon DTF. Sumber : Windofa

Penggunaan tinta putih ini menjadi salah satu keunggulan utama DTF karena dengan tinta putih, cetakan bisa mendapatkan hasil yang jelas dan tajam. Berikut adalah tahapan langkah proses printing DTF.

Persiapan

Proses printing DTF dimulai dengan mempersiapkan desain digital menggunakan perangkat lunak grafis seperti Adobe Illustrator atau CorelDRAW. Desain tersebut kemudian diatur dan dioptimalkan sesuai dengan ukuran film yang akan digunakan.

Pencetakan Desain 

Setelah itu, mesin DTF mencetak desain yang sudah disiapkan ke lembaran film PET. Proses ini serupa dengan printer inkjet, di mana tinta CMYK digunakan untuk mencetak gambar berwarna, dan tinta putih digunakan sebagai lapisan dasar pada desain.

Aplikasi Serbuk Perekat

Setelah desain dicetak di atas film, film tersebut masih basah oleh tinta. Pada tahap ini, serbuk perekat khusus ditaburkan secara merata di atas tinta basah. Serbuk ini akan menempel pada area tinta dan akan berfungsi sebagai perekat saat desain dipindahkan ke kain.

Proses Pengeringan

Setelah serbuk perekat ditaburkan, film dikeringkan menggunakan mesin pemanas. Pemanasan ini membuat serbuk perekat mengeras dan siap untuk proses transfer.

Tahapan Transfer Film ke Kain

Setelah film siap, tahapan transfer desain ke kain dimulai. Berikut ini langkah-langkahnya.

Persiapan Kain

Kain yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih dan rata. Ini penting untuk memastikan bahwa transfer desain berjalan lancar tanpa ada lipatan atau kotoran yang mengganggu hasil akhir.

Penempatan Film

Film yang sudah dicetak ditempatkan dengan posisi menghadap kain. Desain yang ada di permukaan film akan berhadapan langsung dengan permukaan kain.

Proses Pressing dengan Mesin Heat Press

Kemudian, mesin heat press digunakan untuk memberikan tekanan dan panas ke film. Umumnya, suhu yang digunakan berkisar antara 160°C hingga 180°C, dan proses pressing berlangsung selama 10 hingga 15 detik, tergantung pada jenis kain yang digunakan. Panas ini menyebabkan tinta dan perekat meleleh sehingga desain menempel pada kain dengan kuat.

Pengelupasan Film

Setelah proses pressing selesai, film dibiarkan dingin sejenak sebelum dikelupas perlahan dari kain. 

Desain yang telah dipindahkan akan melekat kuat pada kain dan film dapat dibuang. Pada tahap ini, hasil cetakan sudah terlihat di kain dengan warna yang cerah dan detail yang tajam.

Final Heat Press

Terkadang, final heat press dibutuhkan untuk pressing tambahan sebagai tahap akhir untuk memastikan daya tahan desain pada kain. 

Pressing kedua ini dilakukan tanpa film dan bertujuan untuk memperkuat ikatan antara desain dan serat kain sehingga lebih tahan terhadap pencucian dan pemakaian.

Keunggulan Mesin Sablon DTF Dibandingkan Metode Lain

Mesin DTF menawarkan banyak keunggulan dibandingkan metode lain seperti sablon DTG (Direct to Garment), sablon manual, dan sublimasi.

mesin sablon dtf
Aplikasi mesin sablon dtf. Sumber : Windofa

Perbandingan dengan Sablon DTG, Sablon Manual, dan Sublimasi

Ketika membandingkan mesin sablon DTF (Direct to Film) dengan metode lain seperti sablon Direct to Garment (DTG), sablon manual, dan sublimasi, terdapat beberapa perbedaan signifikan yang membuat DTF unggul dalam berbagai aspek.

Sablon DTF vs. Sablon DTG (Direct to Garment) 

DTF bisa mencetak di berbagai bahan (katun, poliester, campuran), sementara DTG optimal hanya di kain katun dan memerlukan pre-treatment untuk kain gelap. DTF lebih efisien tanpa pre-treatment, dengan hasil cerah berkat tinta putih.

Sablon DTF vs. Sablon Manual

Sablon manual lebih murah untuk produksi massal, tapi lambat dan tidak efisien untuk desain rumit karena setiap warna pada desain membutuhkan screen terpisah. 

Sablon DTF memungkinkan cetak gambar full color sekaligus tanpa perlu memisahkan setiap warna, serta dapat mencetak desain yang lebih kompleks dengan detail yang akurat.

Sablon DTF vs. Sublimasi

Teknik sublimasi hanya bekerja pada bahan poliester atau bahan yang memiliki lapisan poliester, dan kurang efektif pada kain katun. 

Sablon DTF tidak memiliki keterbatasan tersebut karena mampu bekerja dengan berbagai jenis kain, dari katun hingga poliester, serta menghasilkan warna yang sama tajamnya di setiap jenis kain.

Kelebihan dalam Hal Detail dan Warna

Mesin sablon DTF menawarkan keunggulan dalam hal detail dan kualitas warna. Beberapa kelebihannya yaitu sebagai berikut.

Detail Gambar Presisi

DTF mampu mencetak gambar beresolusi tinggi dengan detail halus, cocok untuk desain kompleks yang sulit dicapai dengan sablon manual.

Kaya Warna

Dengan tinta CMYK dan tinta putih, DTF menghasilkan warna cerah dan kontras, terutama pada kain gelap, lebih baik dibandingkan sablon manual.

Konsistensi Warna di Berbagai Kain

DTF memberikan hasil warna konsisten pada berbagai jenis kain, tidak terbatas seperti sublimasi pada poliester atau DTG pada katun.

Kecepatan Produksi dan Efisiensi Biaya

Salah satu keunggulan terbesar dari mesin sablon DTF adalah efisiensi dalam hal waktu dan biaya produksi sehingga mesin ini ideal untuk bisnis sablon yang ingin meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas.

Proses Produksi Lebih Cepat

Berkat teknologi digital dan otomatisasi yang digunakan pada mesin DTF, proses pencetakan dan transfer desain bisa dilakukan dengan cepat. Tidak ada lagi kebutuhan untuk persiapan screen seperti pada sablon manual atau proses pre-treatment seperti pada DTG.

Selain itu, dengan sablon DTF memungkinkan pencetakan beberapa desain sekaligus pada lembaran film yang besar, yang kemudian dapat dipotong dan ditransfer satu per satu ke kain sesuai kebutuhan. Hal ini meminimalkan waktu henti dan mempercepat proses produksi.

Biaya Produksi Lebih Rendah

DTF mengurangi kebutuhan untuk perlengkapan tambahan seperti screen cetak atau alat pre-treatment yang digunakan dalam DTG. Tinta DTF relatif lebih murah dibandingkan tinta DTG. 

Meskipun biaya awal pembelian mesin DTF mungkin lebih tinggi, investasi ini cepat kembali karena rendahnya biaya operasional dan kecepatan produksi yang lebih tinggi.

Efisiensi dalam Bahan dan Tenaga Kerja

Dengan DTF, seorang operator dapat menangani beberapa mesin sekaligus karena prosesnya lebih otomatis. Selain itu, DTF lebih minim limbah karena proses cetaknya lebih presisi, sehingga tidak ada tinta atau bahan yang terbuang secara tidak perlu.

Rekomendasi Mesin Sablon DTF Terbaik

Berikut adalah beberapa rekomendasi mesin DTF berdasarkan skala bisnis.

Mesin DTF untuk Skala Kecil (UKM)

Jika Anda baru memulai bisnis atau memiliki volume produksi kecil, mesin DTF dengan harga terjangkau sangat cocok. 

Beberapa contoh merek yang populer di segmen ini adalah A3 DTF Printer yang harganya berkisar antara Rp15 juta hingga Rp30 juta. Mesin ini ideal untuk UKM dengan kebutuhan cetak terbatas, tetapi tetap menghasilkan kualitas baik.

Mesin DTF untuk Skala Menengah ke Atas

Untuk bisnis yang sudah berkembang dan memerlukan kapasitas produksi lebih besar, Anda bisa memilih mesin dengan fitur tambahan dan kapasitas lebih banyak.

mesin sablon dtf A2 DTF Printer
Mesin A2 DTF Printer. Sumber : DTG Pro

Contohnya, A2 DTF Printer yang bisa mencetak dalam ukuran lebih besar dan memiliki fitur otomatisasi. Harganya bervariasi antara Rp50 juta hingga Rp100 juta, tergantung spesifikasi dan fitur tambahan seperti kecepatan cetak dan kemampuan cetak warna yang lebih kompleks.

Tips Memilih Mesin Sablon DTF

Memilih mesin sablon DTF yang tepat merupakan keputusan penting bagi keberhasilan bisnis sablon Anda. Simak beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih mesin sablon DTF yang tepat.

Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Mesin Sablon DTF

Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih mesin sablon DTF.

Kecepatan Mesin

Mesin dengan kecepatan tinggi dan resolusi tajam sangat penting, terutama jika Anda menangani pesanan dalam jumlah besar.

Resolusi Cetak

Resolusi cetak adalah salah satu faktor utama yang menentukan kualitas hasil cetakan. Pilih mesin dengan resolusi yang sesuai dengan kebutuhan produk Anda.

Jika Anda sering mencetak desain yang memiliki detail rumit, seperti gradasi warna, garis halus, atau gambar foto, Anda perlu memilih mesin dengan resolusi yang tinggi.

Kompatibilitas bahan

Pastikan mesin mendukung berbagai jenis bahan tekstil seperti katun, poliester, atau bahan campuran. Memilih mesin yang kompatibel dengan berbagai jenis bahan akan memberikan Anda fleksibilitas dalam melayani berbagai kebutuhan sablon, termasuk sablon kaos, topi, jaket, dan lain-lain.

Pertimbangan Biaya Awal dan Operasional

Saat memilih mesin sablon DTF, biaya awal adalah salah satu pertimbangan utama. Mesin sablon DTF hadir dalam berbagai harga, tergantung pada ukuran, fitur, dan teknologi yang dimilikinya.

Untuk usaha kecil atau yang baru memulai, mesin DTF dengan ukuran A3 biasanya lebih terjangkau, dengan harga mulai dari Rp15 juta hingga Rp30 juta.

Pertimbangkan skala bisnis Anda dan kebutuhan produksi saat memilih mesin, karena membeli mesin yang terlalu canggih bisa membebani modal tanpa meningkatkan efisiensi secara signifikan.

Selain itu, biaya operasional yang meliputi tinta, film PET, serbuk perekat, listrik, serta perawatan mesin juga perlu Anda anggarkan.

Perawatan Mesin Sablon DTF

Perawatan yang tepat sangat penting untuk menjaga mesin DTF tetap dalam kondisi optimal. Berikut beberapa tips perawatan mesin sablon DTF.

Membersihkan secara rutin

Bersihkan printhead dan komponen mesin lainnya secara rutin agar tinta tidak mengering dan mengganggu hasil cetakan. 

Pastikan Anda juga membersihkan area tempat menaburkan serbuk perekat secara berkala, termasuk meja kerja dan komponen mesin yang berdekatan dengan area ini.

Penggantian Tinta dan Komponen

Gantilah tinta sesuai jadwal yang disarankan oleh pabrikan mesin dan lakukan perawatan komponen seperti heating unit dan rollers agar mesin tetap bekerja optimal.

Jika Anda mulai melihat kualitas cetakan menurun drastis, seperti garis-garis hilang atau tinta tidak keluar secara merata, ini bisa menjadi tanda bahwa printhead perlu diganti.

Solusi untuk Masalah Umum dalam Penggunaan Mesin DTF

Masalah seperti tinta yang tersumbat atau hasil cetak yang kabur bisa diatasi dengan pembersihan head printer atau kalibrasi mesin secara rutin.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Dalam dunia bisnis sablon, banyak pertanyaan yang sering muncul terkait dengan teknologi DTF (Direct to Film), berikut ini adalah pembahasannya.

1. Berapa Lama Umur Mesin Sablon DTF?

Umur mesin sablon DTF sangat bergantung pada faktor perawatan, intensitas penggunaan, serta kualitas mesin itu sendiri. 

Rata-rata, mesin DTF bisa bertahan antara 5 hingga 7 tahun atau lebih jika dirawat dengan baik. Namun, beberapa komponen, seperti printhead, sabuk penggerak, dan rol, mungkin perlu diganti lebih sering, tergantung pada volume produksi dan pemeliharaan.

2. Apakah Tinta DTF Tahan Lama di Kain?

Tinta DTF memiliki ketahanan yang sangat baik di kain, daya rekatnya kuat dan warna yang dihasilkan cemerlang. Tinta DTF juga tahan lama meski sudah melewati beberapa kali pencucian, gesekan, dan paparan sinar matahari.

3. Bagaimana Perbandingan Biaya Operasional DTF dan DTG?

Jika dihitung secara keseluruhan, DTF cenderung memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan DTG, terutama jika digunakan untuk produksi dalam volume besar dan pada berbagai jenis kain. DTG lebih mahal karena menggunakan tinta lebih banyak dan harus melalui proses pretreatment untuk kain katun.

Kesimpulan

Mesin sablon DTF menawarkan banyak keunggulan, seperti kecepatan produksi, hasil yang lebih detail, dan biaya operasional yang lebih rendah.

Anda bisa memesan jasa print DTF melalui website resmi Windofa Apparel di halaman ini atau menghubungi kontak person yang disediakan. Selain itu, dengan mudah kamu dapat menemukan produk Windofa Apparel di e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Facebook dan Instagram serta Platform media sosial yang lainnya.

Apabila Anda membutuhkan kaos polos berkualitas untuk sablon DTF, Windofa menyediakan berbagai pilihan warna dan bahan. 

Windofa juga menawarkan layanan sablon DTF yang profesional dan terpercaya. Tunggu apa lagi, check out kaos Windofa sekarang juga!

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait